Konsisten di depan Nenek & Kakek
@rizqitajuddin & fridaayu
LEMBAGA PENGASUHAN SAHABAT TSAURA
Di Indonesia keluarga besar adalah
bagian dari kehidupan kita. Ayah dan ibu kita atau bahkan paman dan
bibi kita ikut terlibat dalam hal-hal yang sifatnya harusnya
diselesaikan di keluarga inti.
Tentang pengasuhan, kadang keluarga
besar juga ikut terlibat dalam pengasuhan. Segan dan rasa gak enak
kadang membuat kita tak bisa berbuat apa-apa pada pengasuhan anak
kita.
Baik, saya akan cerita sedikit tentang
2 orang ayah.
Ayah & Bunda pertama :
Ayah ini Jumat-Ahad masih sering
berkunjung ke keluarga besarnya. Beliau punya aturan, anak-anaknya
boleh makan permen/coklat hanya ketika hari Ahad saja. Dia bangun
kesadaran anaknya di rumah intinya. Dialog bersama anaknya bahwa
aturan itu adalah aturan bersama. Ketika datang ke rumah kelg besar,
sang anak kadang diberi oleh kelg yang lain permen atau bahkan
melihat sepupu2nya makan permen/coklat selain hari Ahad. Ini godaan
berat bagi anak. Maka ayah perlu penguatan dgn dialog apakah mkn
permen/coklat di hari lain sesuai dgn aturan di rumah atau tidak.
Apresiasi berupa kata2 dan ekspresi wajah ckp membuat penguatan pd
diri anak. Bgmn dgn kelg besar ? Insya allah jika kita konsisten mrk
akan memahami aturan kelg inti kita, juga kita masih bs berbuat baik
di hal lain yang akan membuat kelg besar menghormati pilihan kita
Ayah & Bunda kedua :
Ayah membeli tv baru karena kakek n
nenek akan berkunjung selama 1 bulan ke rumah kelg inti. Ayah n bunda
sudah membuat kesepakatan dgn anak bhw menionoton hanya 1-2 jam saja
sehari. Suatu hari, sang anak menonton lbh dari 2 jam. Bunda
mengingatkan aturan ini. Anak menangis dan tantrum. Kakek yang
melihat cucunya menangis mengatakan , “Biarin aja dulu, namanya
juga tv baru. Jangan kaku dengan aturan.”. Tapi sang bunda
konsisten dgn kesepakatan yang ada, hingga membuat sang kakek
menganggap ayah n bunda yang kaku. Sulit diajak kompromi. Besoknya,
sang anak menonton lagi dan setelah 1 jam, sang anak mengatakann ,
“Sudah cukup kan bunda, ini sudah 1 jam.” dan sang kakek kemudia
berkata bahwa anak-anak sangat ngerti aturan. Iya, karena anak sudah
merasakan konsistensi dan konsekuiensinya sehari sebelumnya.
Mengenai berbuat baik ? Kita masih bisa berbuat baik pada kakek nenek di hal lain, dan krn keyakinan itu sekarang kakek n nenek tersebut menganggap anak-anak dari ayah bunda ini sangat mengerti aturan dan tidak merepotkan
Mengenai berbuat baik ? Kita masih bisa berbuat baik pada kakek nenek di hal lain, dan krn keyakinan itu sekarang kakek n nenek tersebut menganggap anak-anak dari ayah bunda ini sangat mengerti aturan dan tidak merepotkan
Sekedar Berbagi
Selamat Siang
Komentar
Posting Komentar