Langsung ke konten utama

30. Toga Di Wisuda-wisuda Sekolah



Di akhir2 tahun ajaran ini, akan banyak orang tua yang akan merogoh kocek lebih dalam untuk acara wisuda anak-anaknya.
Mulai dari acara syukuran, jalan-jalan hingga beli atau sewa baju toga.
Beberapa sekolah TK dan  SD bahkan mengadakan sereomonial wisuda dengan model seperti di perguruan tinggi.
Hingga hari ini belum ada  alasan yang logis mengapa tradisi itu perlu ada di perguruan tinggi. Apa iya, mahasiswa yang tidak pakai toga tidak akan lulus kuliah atau tidak mendapatkan ijazahnya ? Beberapa negara seperti Timur Tengah, Jerman dan beberapa negara lain sudah tidak melakukan tradisi ini.
Apalagi di TK dan SD. Apa esensinya bagi anak2 itu ?
Apa manfaatnya ?
Berapa banyak uang yang dihamburkan utk sesuatu yang tidak jelas itu ?
Mengapa kita perlu mempertahankan tradisi yg belum jelas kemanfaatannya itu.
Banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam acara kelulusan tanpa menggunakan serimonial seperti itu.
Alangkah eloknya jika uang yg tak jelas pemanfaatannya itu utk kegiatan sosial siswa yg lulus. Jelas bermanfaat dan berkesan serta bermakna bagi anak.
Sekolah perlu menjadi tempat di mana esesnsi lebih diutamakan daripada menjalankan sesuatu yang hanya sekedar asesoris belaka. 
Mohon maaf. Sekedar berbagi.
‪#‎artikelrizqi‬

Komentar

  1. di sekolah kami tidak mengadakan acara wisuda dan seremonial semacamnya dan ijazah sudah 5 tahun ada yang belum mengambil, mungkin acara wisuda sebuah ide bagus namun dirancang dengan biaya serendah rendahnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

15. Tentang Tim Penagak Disiplin Sekolah

Di beberapa sekolah ada Tim yang bertugas untuk menegakkan disiplin di lingkungan sekolah. Biasanya, tim ini dipilih oleh guru dari beberapa siswa yang memiliki kriteria tertentu. Bisa karena perilakunya yang baik, menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan lain sebagainya. Tugas dari tim ini bermacam-macam, masing-masing sekolah memiliki perbedaan. Ada yang bertugas mencatat kesalahan yang dilakukan siswa, menegur siswa yang masbuk dalam shalat, yang bermain-main dalam shalat,ada juga yang hanya tugasnya memotivasi anak lain atau menjadi model bagi anak lain. Disiplin bagi anak bukanlah perkara membalik telapak tangan. Displin bagi anak adalah proses jangka panjang yang dipengaruhi banyak faktor. Rumah, sekolah, lingkungan, teman dan banyak hal lain yang bisa mempengaruhi perilaku anak. Kalau sekarang, mungkin TV, gadget dan game perlu dimasukkan dalam hal yang mempengaruhi anak.Bahkan, benda-benda itu kadang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku anak dibandingkan orang t

97. Saatnya Kita Berbenah

Mengapa Masih Terjadi Kekerasan dalam Sekolah Saya menulis ini bukan ingin menunjuk dan menyalahkan pihak-pihak yang berada sebagai stake holder. Tapi ini murni agar kita bisa refleksi dan memperbaiki ini semua. Saya melihat, ada 4 hal yang harusnya menjadi perhatian. Pertama, msalah pola asuh Bahwa tak bisa dipungkiri, bahwa sudah sangat banyak yang penelitian yang menyimpulkan bahwa pola asuh sangat berhubungan dengan perilaku manusia. Anak yang diasuh dengan pengasuhan yang patut akan tumbuh dengan jiwa yang lebih sehat, sebaliknya dengan anak yamg diasuh dengan keras dan pengabaian memyebabkan anak lebih rapuh. Bisa cenderung pasif, bisa pula sangat agresif. Dan sayangnya, masalah utama ini belum menjadi perhatian serius kita. Hampir tak ada kurikulum kita yang menyiapkan anak untuk menjadi orang tua. Begitu juga di sekolah, tak banyak sekolah yang mengadakan parenting secara rutin. Kedua, masalah pengetahuan guru tentang ilmu anak, jiwa dan keguruan. Masih ada guru-gu

16. Rapor Deskripsi

Rapor deskripsi sebenarnya sudah mulai sejak 2006. Sejak diperlakukan kurikulum 2006 seharusnya rapor sudah dalam bentuk deskripsi. Namun, sedikit sekali sekolah yang menerapkan rapor deskripsi sejak tahun 2006. Banyak hal mengapa belum diterapkan. Salah satunya adalah kesulitan dalam membuatnya. Perlu energi ekstra dan pelatihan dan evaluasi yang terus menerus. Proses edit dari kepala sekolah atau wakil sekolah dalam hal tata bahasa dan kepatutan juga menjadi hal yang penting. Saya ingin berbagi mengenai rapor deskripsi yang telah kami lakukan di Sahabat Alam. Rapor deskripsi ini kami bikin sejak awal sekolah ini berdiri tahun 2010. Dan terus mengalami perbaikan setiap semester. Di tulisan ini saya akan berbagi sedikit tentang apa yang dilakukan di Sahabat ALam Palangka Raya. Tentu masih banyak juga kekurangan yang kami lakukan. Silahkan beri masukan tulisan ini. Selamat menikmati 1. Rapor harusnya menggambarkan secara gamblang bagaimana kondisi capaian anak. Jadi ketika orang t