@rizqitajuddin
LEMBAGA PENGASUHAN SAHABAT TSAURA
13/04/2015
Saya mendapatkan banyak kisah tentang orang tua yg anaknya menjadi pasien istri saya di RSJ.
Artikel sederhana ini hanya ingin berbagi tentang pentingnya pengasuhan yg tepat pada anak2 kita. Bukan yang lain.
Beberapa ayah dan bunda menceritakan bahwa mereka gak menyangka bahwa anaknya yang penurut dan yang dianggap anak "rumahan", ternyata memiliki gangguan kejiwaan. Salah satu pintu masuknya adalah penggunaan obat2an terlarang. Dan ini yg lebih mengagetkan ayah bunda itu.
Mereka sama sekali tidak menyangka anak yang baik2 ternyata seperti itu.
Beda kisah dengan apa yg disampaikan oleh anak2nya ketika konsultasi. Anak2 itu merasa jengah, bosan, kesal karena sikap ayah bundanya.
Mereka menganggap ayah bundanya terlalu instruktif, tidak pernah memberikan kesempatan pada anaknya utk eksplore sesuai keiginan hatinya. Ayah bundanya lah yg dianggap menentukan hidup dan masa depannya.
Sedangkan di pihak ayah bunda menganggap anak mereka adalah anak yg penurut. Mau ikut kursus ini itu, bimbel ini itu dll atas keinginan ayah bundanya dan selama ini berprestasi baik di sekolah maupun di tempat kursus.
Ayah dan bunda tak sadar bahwa anak ada masa2nya. Kadang ada masa di mana anak merasa memiliki otoritas, ingin memilih sesuai keinginan, dan bahkan krn merasa memiliki otoritas ini mereka kadang "melawan" ayah bunda. Nah ketika masa2 ini ternyata anak masih "penurut" juga, kita perlu curiga ada apa dengan pengasuhan kita.
Anak yg tidak bisa memilih atau menolak di rumah, ketika bergaul di dunia nyata mereka juga akan kesulitan memilih dan menolak permintaan teman2nya.
Dan di dunia luar rumah, teman bisa siapa saja.
Artikel sederhana ini hanya ingin berbagi tentang pentingnya pengasuhan yg tepat pada anak2 kita. Bukan yang lain.
Beberapa ayah dan bunda menceritakan bahwa mereka gak menyangka bahwa anaknya yang penurut dan yang dianggap anak "rumahan", ternyata memiliki gangguan kejiwaan. Salah satu pintu masuknya adalah penggunaan obat2an terlarang. Dan ini yg lebih mengagetkan ayah bunda itu.
Mereka sama sekali tidak menyangka anak yang baik2 ternyata seperti itu.
Beda kisah dengan apa yg disampaikan oleh anak2nya ketika konsultasi. Anak2 itu merasa jengah, bosan, kesal karena sikap ayah bundanya.
Mereka menganggap ayah bundanya terlalu instruktif, tidak pernah memberikan kesempatan pada anaknya utk eksplore sesuai keiginan hatinya. Ayah bundanya lah yg dianggap menentukan hidup dan masa depannya.
Sedangkan di pihak ayah bunda menganggap anak mereka adalah anak yg penurut. Mau ikut kursus ini itu, bimbel ini itu dll atas keinginan ayah bundanya dan selama ini berprestasi baik di sekolah maupun di tempat kursus.
Ayah dan bunda tak sadar bahwa anak ada masa2nya. Kadang ada masa di mana anak merasa memiliki otoritas, ingin memilih sesuai keinginan, dan bahkan krn merasa memiliki otoritas ini mereka kadang "melawan" ayah bunda. Nah ketika masa2 ini ternyata anak masih "penurut" juga, kita perlu curiga ada apa dengan pengasuhan kita.
Anak yg tidak bisa memilih atau menolak di rumah, ketika bergaul di dunia nyata mereka juga akan kesulitan memilih dan menolak permintaan teman2nya.
Dan di dunia luar rumah, teman bisa siapa saja.
Sekedar berbagi
Komentar
Posting Komentar