Langsung ke konten utama

35. BERIKAN TANTANGAN, BUKAN TEKANAN


@rizqitajuddin
LEMBAGA PENGASUHAN SAHABAT TSAURA
13/05/2015
Dalam film 3 Idiot, ada dialog antar Rancho (Amir Khan) dgn Prof Viru ketika penguburan teman Rancho yang bunuh diri, "Mahasiswa bukan panci bertekanan, tapi manusia yang punya hati ...."
Menarik sekali kata-kata ini. Sering kali entsh sengaja atau tidak kita menekan anak untuk memuaskan ego kita. Kita anggap dengan menekan, anak akan termotivasi, anak akan menjadi terpompa semangatnya.
Mungkin maksud kita memberi tantangan pada anak, tapi yang dirasakan anak adalah tekanan.
Memang beda tipis secara kasat mata antara tantangan & tekanan.
Bisa jadi satu anak menganggap itu twntangan, tapi bagi anak lain hal itu dianggap sebagai tekanan.
Tekanan cenderung pada hasil yang diharapkan bukan pada prosesnya.
Tantangan memberikqn kesempatan anak utk eksplor proses, memberi kesempatan melakukan kesalahan, & mengapresiasi apapun hasil yang didapat, besar ataupun kecil.
Tekanan ujung2 nya akan membuat anak depresi, tanpa ekspresi dan tidak peduli dengan sekitarnya.
Tantangan, jika berhasil dilalui akan membuat anak bahagia.
Tekanan atau tantangan lebih pada sikap kita sebagai orang dewasa menerima apapun yang dikerjakan anak.
Sekedar berbagi
Wallahu alam bisshowab
‪#‎artikelrizqi‬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15. Tentang Tim Penagak Disiplin Sekolah

Di beberapa sekolah ada Tim yang bertugas untuk menegakkan disiplin di lingkungan sekolah. Biasanya, tim ini dipilih oleh guru dari beberapa siswa yang memiliki kriteria tertentu. Bisa karena perilakunya yang baik, menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan lain sebagainya. Tugas dari tim ini bermacam-macam, masing-masing sekolah memiliki perbedaan. Ada yang bertugas mencatat kesalahan yang dilakukan siswa, menegur siswa yang masbuk dalam shalat, yang bermain-main dalam shalat,ada juga yang hanya tugasnya memotivasi anak lain atau menjadi model bagi anak lain. Disiplin bagi anak bukanlah perkara membalik telapak tangan. Displin bagi anak adalah proses jangka panjang yang dipengaruhi banyak faktor. Rumah, sekolah, lingkungan, teman dan banyak hal lain yang bisa mempengaruhi perilaku anak. Kalau sekarang, mungkin TV, gadget dan game perlu dimasukkan dalam hal yang mempengaruhi anak.Bahkan, benda-benda itu kadang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku anak dibandingkan orang t...

16. Rapor Deskripsi

Rapor deskripsi sebenarnya sudah mulai sejak 2006. Sejak diperlakukan kurikulum 2006 seharusnya rapor sudah dalam bentuk deskripsi. Namun, sedikit sekali sekolah yang menerapkan rapor deskripsi sejak tahun 2006. Banyak hal mengapa belum diterapkan. Salah satunya adalah kesulitan dalam membuatnya. Perlu energi ekstra dan pelatihan dan evaluasi yang terus menerus. Proses edit dari kepala sekolah atau wakil sekolah dalam hal tata bahasa dan kepatutan juga menjadi hal yang penting. Saya ingin berbagi mengenai rapor deskripsi yang telah kami lakukan di Sahabat Alam. Rapor deskripsi ini kami bikin sejak awal sekolah ini berdiri tahun 2010. Dan terus mengalami perbaikan setiap semester. Di tulisan ini saya akan berbagi sedikit tentang apa yang dilakukan di Sahabat ALam Palangka Raya. Tentu masih banyak juga kekurangan yang kami lakukan. Silahkan beri masukan tulisan ini. Selamat menikmati 1. Rapor harusnya menggambarkan secara gamblang bagaimana kondisi capaian anak. Jadi ketika orang t...

106. Design Thinking/Design Sprint for Education

Yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Sering kita mendengar kata-kata magic ini. Perubahan adalah bagian dari kehidupan memang. Punahnya hewan yang ada di alam ini adalah karena hewan tersebut tidak bisa melakukan perubahan di kondisi yang ada. Dan memang itulah fitrah mereka. Sedangkan kita, manusia, adalah makhluk yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Manusia diberi akal untuk itu. Nah, tapi kita juga sering melihat perusahaan atau usaha akhirnya gagal beradaptasi dan akhirnya gagal pula melanjutkan kiprahnya.Namun, ada juga usaha yang sudah berusia ratusan tahun, tapi kita melihat masih eksis dan terlihat masih menggunakan model aslinya. Tapi benarkah tidak ada perubahan sama sekali sehingga usaha tersebut bisa bertahan ? Ternyata tidak juga, Mereka tetap melakukan inovasi, meski kadang inovasinya bukan di produknya, tapi bisa jadi di marketingnya, kemasannya, manajemennya dan hal-hal lainnya.  Saya ambil contoh Montessori, mereka menggunakan kurikulum...