@rizqitajuddin
LEMBAGA PENGASUHAN SAHABAT TSAURA
16/05/2015
Prinsip memberikan pengetahuan pada anak, secara umum ada 2 hal yang penting.
Pertama adalah semua ada waktunya dan yang kedua adalah apa manfaatnya bagi anak.
Agar mudah, langsung saja saya ilustrasikan dengan sebuah contoh kongkret.
Kita sering menganggap, mumpung anak masih kecil & sedang masanya otak berkembang dgn luar biasa, maka kita masukkan segala macam informasi dgn harapan anak-anak menxernanya.
Karena pemahaman seperti itu, buru-buru kita ajarkan anak kita calistung pada usia balita. Dengan harapan sebelum 5-6 tahun mereka sudah mahir calistung.
Pertanyaannya adalah apakah sudah sesuai umurnya, atau juga apa manfaatnya anak usia 5-6 tahun punya kemampuan xalistung ?
Apa iya tidak ada hal lain yang lebih dibutuhkan anak pada usia itu.
Bagi anak usia di bawah 7 tahun, sepuluh adalah sesuatu yang dianggap banyak. Bagi anak-anak di usia ini, mereka lbh peduli pada benda yang jumlahnya 5, di atas itu mereka anggap banyak. Terus apa manfaatnya anak belajar hinga puluhan ? Toch bagi hidupnya, yang lbh penting adalah mengenal dgn sejalas jelasnya makna lima itu sendiri.
Anak usia 6 tahun ke bawah, masih membutuhkan banyak kosakata secara verbal. Penambahan kosakata secara verbal juga perlu karena anak perlu rekam artikulasi dari orang sekitarnya.
Anak usia di bawah ini masih memerlukan pengalaman hidup yang sangat kongkret dari lingkungan sekitarnya.
Apa manfaat membaca anak usia di bawah 6 tahun jika yqng dibutuhkan bukan itu ?
Mengapa tidak kita stimulasi saja dgn bercerita (penambahan kisakara scr verbal), motoriknya dgn berbagai macam kegiatan atau mengenal bentuk2 benda di sekitarnta (dasar membaca).
Begitu juga misalnya dgn bahasa asing
Apa iya, anak usia dini perlu bahasa asing ? Toh hidupnya di usia itu masih perlu banyak interaksu dgn bahasa ibunya. Karena iti yg jauh lbh perlu karena stimulasi bahasa ibu ini juga diperlukan ketika anak belajar bahasa lain ketika anak dewasa. Semua ada waktunya bagi anak kapan dia mempelajari ini dan itu.
Semua juga perlu kita ukur apa manfaatnya bagi anak mendapatkan pengetahuan itu di usiaya.
Jangan karena ego orang dewasa, anak kehilangan haknya mensapatkan stimulasi yg tepat pada usia perkwmbangannya..
Sekedar berbagi
#artikelrizqi
Prinsip memberikan pengetahuan pada anak, secara umum ada 2 hal yang penting.
Pertama adalah semua ada waktunya dan yang kedua adalah apa manfaatnya bagi anak.
Agar mudah, langsung saja saya ilustrasikan dengan sebuah contoh kongkret.
Kita sering menganggap, mumpung anak masih kecil & sedang masanya otak berkembang dgn luar biasa, maka kita masukkan segala macam informasi dgn harapan anak-anak menxernanya.
Karena pemahaman seperti itu, buru-buru kita ajarkan anak kita calistung pada usia balita. Dengan harapan sebelum 5-6 tahun mereka sudah mahir calistung.
Pertanyaannya adalah apakah sudah sesuai umurnya, atau juga apa manfaatnya anak usia 5-6 tahun punya kemampuan xalistung ?
Apa iya tidak ada hal lain yang lebih dibutuhkan anak pada usia itu.
Bagi anak usia di bawah 7 tahun, sepuluh adalah sesuatu yang dianggap banyak. Bagi anak-anak di usia ini, mereka lbh peduli pada benda yang jumlahnya 5, di atas itu mereka anggap banyak. Terus apa manfaatnya anak belajar hinga puluhan ? Toch bagi hidupnya, yang lbh penting adalah mengenal dgn sejalas jelasnya makna lima itu sendiri.
Anak usia 6 tahun ke bawah, masih membutuhkan banyak kosakata secara verbal. Penambahan kosakata secara verbal juga perlu karena anak perlu rekam artikulasi dari orang sekitarnya.
Anak usia di bawah ini masih memerlukan pengalaman hidup yang sangat kongkret dari lingkungan sekitarnya.
Apa manfaat membaca anak usia di bawah 6 tahun jika yqng dibutuhkan bukan itu ?
Mengapa tidak kita stimulasi saja dgn bercerita (penambahan kisakara scr verbal), motoriknya dgn berbagai macam kegiatan atau mengenal bentuk2 benda di sekitarnta (dasar membaca).
Begitu juga misalnya dgn bahasa asing
Apa iya, anak usia dini perlu bahasa asing ? Toh hidupnya di usia itu masih perlu banyak interaksu dgn bahasa ibunya. Karena iti yg jauh lbh perlu karena stimulasi bahasa ibu ini juga diperlukan ketika anak belajar bahasa lain ketika anak dewasa. Semua ada waktunya bagi anak kapan dia mempelajari ini dan itu.
Semua juga perlu kita ukur apa manfaatnya bagi anak mendapatkan pengetahuan itu di usiaya.
Jangan karena ego orang dewasa, anak kehilangan haknya mensapatkan stimulasi yg tepat pada usia perkwmbangannya..
Sekedar berbagi
#artikelrizqi
Komentar
Posting Komentar