@rizqitajuddin
LEMBAGA PENGASUHAN SAHABAT TSAURA
30/05/2015
Bahasa komunikasi bagi manusia dewasa bisa melalui beberapa cara.
Yaitu melalui bahasa verbal maupun dengan non verbal seperti gestur tubuh & wajah.
Melalui inilah manusia dewasa menyampaikan pesannya.
Pada anak, bahasa komunikasi itu bisa juga berupa tangisan.
Jadi ketika mereka lapar, haus, panas, ditinggal oleh pengasuh utamanya mereka akan menangis.
Mengapa menangis ? Ya karena bahasa verbalnya belum sesempurna manusia dewasa.
Maka ketika anak menangis, target utamanya bukanlah membuatnya diam atau berhenti menangis, tapi lebih dari itu yakni mencari penyebab utamanya mengapa menangis & menyelesaikannya.
Jika targetnya hanya untuk membuatnya berhenti menangis, maka kita hanya mengalihkan perhatiannya dengan melihat sesuatu seperto melihat burung terbang, melihat kucing berlari dll.
Selesai masalahnya ? Tentu tidak karena hanya pengalihan saja. Sebagai pengasuh utama, ayah-bunda "dituntut" utk lbh dari itu. Mencari penyebabnya. Jadi, menghentikan tangisannya dengan menyelesaikan penyebabnya meski mungkin akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mengalihkan perhatian.
Saya akan berikan ilustrasi.
1. Ketika dia tiba2 menangis dalam tidurnya, bisa jadi digigit serangga, mulas perutnya, atau mungkin mimpi buruk.
Cari penyebabnya san berikan rasa aman dengan ada di sampingnya, bukan mengalihkan perhatiannya.
2. Ketika bonding dengan ayah sudah terbentuk, & ketika ayah akan berangkat kerja, anak akan kecewa & menangis. Biarkan dia menangis, jangan sekali kali pergi secara diam2. Bunda yang akan menenangkan. Dan ayah berpamitan pada anak & memgatakan bahwa ayah cinta padanya, peluk dan ciun sebelum berangkat.
Mengalihkan perhatian ketika anak menangis memang akan membuat mereka berhenti menamgis atau bahkan tidak menangis.
Tapi bukan itu intinya..karena tangisan adalah bahasa komunikasi dan ekspresi anak. Bukan utk dialihkan tapi untuk direspon dengan respon yamg tepat.
Wallahu alam bisshowab
#artikelrizqi
Bahasa komunikasi bagi manusia dewasa bisa melalui beberapa cara.
Yaitu melalui bahasa verbal maupun dengan non verbal seperti gestur tubuh & wajah.
Melalui inilah manusia dewasa menyampaikan pesannya.
Pada anak, bahasa komunikasi itu bisa juga berupa tangisan.
Jadi ketika mereka lapar, haus, panas, ditinggal oleh pengasuh utamanya mereka akan menangis.
Mengapa menangis ? Ya karena bahasa verbalnya belum sesempurna manusia dewasa.
Maka ketika anak menangis, target utamanya bukanlah membuatnya diam atau berhenti menangis, tapi lebih dari itu yakni mencari penyebab utamanya mengapa menangis & menyelesaikannya.
Jika targetnya hanya untuk membuatnya berhenti menangis, maka kita hanya mengalihkan perhatiannya dengan melihat sesuatu seperto melihat burung terbang, melihat kucing berlari dll.
Selesai masalahnya ? Tentu tidak karena hanya pengalihan saja. Sebagai pengasuh utama, ayah-bunda "dituntut" utk lbh dari itu. Mencari penyebabnya. Jadi, menghentikan tangisannya dengan menyelesaikan penyebabnya meski mungkin akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mengalihkan perhatian.
Saya akan berikan ilustrasi.
1. Ketika dia tiba2 menangis dalam tidurnya, bisa jadi digigit serangga, mulas perutnya, atau mungkin mimpi buruk.
Cari penyebabnya san berikan rasa aman dengan ada di sampingnya, bukan mengalihkan perhatiannya.
2. Ketika bonding dengan ayah sudah terbentuk, & ketika ayah akan berangkat kerja, anak akan kecewa & menangis. Biarkan dia menangis, jangan sekali kali pergi secara diam2. Bunda yang akan menenangkan. Dan ayah berpamitan pada anak & memgatakan bahwa ayah cinta padanya, peluk dan ciun sebelum berangkat.
Mengalihkan perhatian ketika anak menangis memang akan membuat mereka berhenti menamgis atau bahkan tidak menangis.
Tapi bukan itu intinya..karena tangisan adalah bahasa komunikasi dan ekspresi anak. Bukan utk dialihkan tapi untuk direspon dengan respon yamg tepat.
Wallahu alam bisshowab
#artikelrizqi
Komentar
Posting Komentar