Langsung ke konten utama

58. Rapor dan Orang Tua

Mengasuh adalah kewajiban setiap orang tua. Baik ayah maupun bunda. Anak mempunyai hak untuk mendapatkan dua sayap pengasuhan baik dari ayah maupun bunda sejak anak ada di dalam kandungan.
Kenyataan sekarang, banyak yang menganggap pengasuhan di usia dini hanyalah kewajiban bunda saja. Ayah jarang terlibat di dalamnya. Ini bisa dilihat di acara-acara parenting yang dilakukan di banyak sekolah TK atau SD. Sebagian besar yang hadir adalah kaum bunda. Ayah, biasanya menganggap "Udah, itu urusan ibu-ibu". Padahal, di usia berapapun anak emerlukan kedua sosok itu secara utuh.
Bagaimana dengan pengambilan rapor ? Hampir sebagian besar yang hadir adalah bunda, karena ayah menganggap urusan anak TK adalah urusan bunda. Padahal, masalah yang terjadi dengan anak di sekolah dapat dengan mudah diselesaikan jika ayah terlibat dalam perkembangan anaknya. Anak yang kesulitan membaca misalnya, perlu ayah yang turun mendongeng di malam hari. Anak yang mempunyai kesulitan untuk melakukan lompat & loncat, akan mudah jika ayahnya turun langsung untuk mengajarkan itu.
Banyak hal yang bisa ayah ajarkan pada anaknya.
Sekolah Sahabat Alam merasa, bahwa jika kondisi ini dibiarkan, maka ayah semakin jauh dari anaknya. Maka dari itu, sekolah sahabat alam mewajibkan kehadiran kedua sosok orang tua ini dalam acara parenting dan pengambilan rapor.
Harapanyya adalaha ayah mengetahui tumbuh kembang anaknya di sekolah dan membantu menyelesaikannya di rumah. Fakta di lapangan, anak-anak akan jauh lebih melesat ketika ayah dan bundanya terlibat dalam mengasuh dengan baik. Masalah-maslaah psikologis yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik dan cepat jika keduanya terlibat secara aktif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15. Tentang Tim Penagak Disiplin Sekolah

Di beberapa sekolah ada Tim yang bertugas untuk menegakkan disiplin di lingkungan sekolah. Biasanya, tim ini dipilih oleh guru dari beberapa siswa yang memiliki kriteria tertentu. Bisa karena perilakunya yang baik, menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan lain sebagainya. Tugas dari tim ini bermacam-macam, masing-masing sekolah memiliki perbedaan. Ada yang bertugas mencatat kesalahan yang dilakukan siswa, menegur siswa yang masbuk dalam shalat, yang bermain-main dalam shalat,ada juga yang hanya tugasnya memotivasi anak lain atau menjadi model bagi anak lain. Disiplin bagi anak bukanlah perkara membalik telapak tangan. Displin bagi anak adalah proses jangka panjang yang dipengaruhi banyak faktor. Rumah, sekolah, lingkungan, teman dan banyak hal lain yang bisa mempengaruhi perilaku anak. Kalau sekarang, mungkin TV, gadget dan game perlu dimasukkan dalam hal yang mempengaruhi anak.Bahkan, benda-benda itu kadang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku anak dibandingkan orang t...

16. Rapor Deskripsi

Rapor deskripsi sebenarnya sudah mulai sejak 2006. Sejak diperlakukan kurikulum 2006 seharusnya rapor sudah dalam bentuk deskripsi. Namun, sedikit sekali sekolah yang menerapkan rapor deskripsi sejak tahun 2006. Banyak hal mengapa belum diterapkan. Salah satunya adalah kesulitan dalam membuatnya. Perlu energi ekstra dan pelatihan dan evaluasi yang terus menerus. Proses edit dari kepala sekolah atau wakil sekolah dalam hal tata bahasa dan kepatutan juga menjadi hal yang penting. Saya ingin berbagi mengenai rapor deskripsi yang telah kami lakukan di Sahabat Alam. Rapor deskripsi ini kami bikin sejak awal sekolah ini berdiri tahun 2010. Dan terus mengalami perbaikan setiap semester. Di tulisan ini saya akan berbagi sedikit tentang apa yang dilakukan di Sahabat ALam Palangka Raya. Tentu masih banyak juga kekurangan yang kami lakukan. Silahkan beri masukan tulisan ini. Selamat menikmati 1. Rapor harusnya menggambarkan secara gamblang bagaimana kondisi capaian anak. Jadi ketika orang t...

106. Design Thinking/Design Sprint for Education

Yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Sering kita mendengar kata-kata magic ini. Perubahan adalah bagian dari kehidupan memang. Punahnya hewan yang ada di alam ini adalah karena hewan tersebut tidak bisa melakukan perubahan di kondisi yang ada. Dan memang itulah fitrah mereka. Sedangkan kita, manusia, adalah makhluk yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Manusia diberi akal untuk itu. Nah, tapi kita juga sering melihat perusahaan atau usaha akhirnya gagal beradaptasi dan akhirnya gagal pula melanjutkan kiprahnya.Namun, ada juga usaha yang sudah berusia ratusan tahun, tapi kita melihat masih eksis dan terlihat masih menggunakan model aslinya. Tapi benarkah tidak ada perubahan sama sekali sehingga usaha tersebut bisa bertahan ? Ternyata tidak juga, Mereka tetap melakukan inovasi, meski kadang inovasinya bukan di produknya, tapi bisa jadi di marketingnya, kemasannya, manajemennya dan hal-hal lainnya.  Saya ambil contoh Montessori, mereka menggunakan kurikulum...