Langsung ke konten utama

20. 4 Ribu : Cerdik atau Licik ?

Siang tadi selepas sekolah, Bunda  tertawa terkekeh kekeh. Sebaliknya, Qawam tertunduk sambil senyum2 simpul. Ayah bertanya, "Ada apa wam senyum2 ?" Qawam menyahut,"jangan ceritain ya bun, jangan ya bun"
Sambil tertawa bunda berkata, "Nanti aja kuceritain."
Sore hari, ketika dalam perjalanan ke tempat dinas bunda di RSJ Kalawa Atei, bunda bercerita..
Bahwa tadi qawam dapat uang 4 ribu hasil jualan daun singkong  yg tumbuh liar di halaman sekolah..
Begini kurang lebih dialog antara Qawam n Bunda...
Qawam : bun, aq dapat uang 4 ribu.
Bunda : dari mana kamu dapat uang itu wam ?
Q : jualan
B : jualan apa ?
Q : jualan daun singkong bun.
B : daun singkong ?
Q : iya, daun singkong yg ada di halaman sekolah itu lho yg kujual
B : ntar ntar.. Gmn ceritanya wam.
Q : gini lo, aku kan lht fati dapat uang banyak dari jualan kartu. Nah terus aku mikir gmn aku juga bisa punya uang. Nah aku punya ide bun, p dudut kan pernah bikin mainan dari daun pepaya, nah aku coba aja daun singkong kupetik n kujual.
B : terus gmn jualnya ? ( kan bingung ya, siapa yg mw beli kan)
Q : aku bilang aja, siapa mau beli daun, bisa dibikin mainan kayak pak dudut.
Nah rifqi mau n nanya berapa harganya.
Kubilang aja 5 lembar seribu, Nah dia mau bun, beli 2 ribu jd dpt 10 lembar.
 Tapi kulihat setelah itu dia sobek sobek daunnya, karena rifqi gak bisa bikinnya.
Jadi kubilang lagi, mau lagi kah ? Beli aja lg, coba lagi.
Rifqi mau, dia beli lg 2 ribu, tp daunnya kurang, tp kulihat temanku yg lain lg ada yg metik2 daun, jd kubilang ke mereka bolehkah aku dikasi daunnya. Mereka mau. Jd daun itu kujual ke rifqi.
Terus rifqi nanya ke aku "Ikam bisakah bikinnya wam"
Kujawab gak bisa...

Oh lucunya, ngebayangin qawam cerita dengan mulut mungilnya yg komat kamit dan mata bulatnya yg berputar putar..
Entah ini cerdik, licik atau kreatif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15. Tentang Tim Penagak Disiplin Sekolah

Di beberapa sekolah ada Tim yang bertugas untuk menegakkan disiplin di lingkungan sekolah. Biasanya, tim ini dipilih oleh guru dari beberapa siswa yang memiliki kriteria tertentu. Bisa karena perilakunya yang baik, menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan lain sebagainya. Tugas dari tim ini bermacam-macam, masing-masing sekolah memiliki perbedaan. Ada yang bertugas mencatat kesalahan yang dilakukan siswa, menegur siswa yang masbuk dalam shalat, yang bermain-main dalam shalat,ada juga yang hanya tugasnya memotivasi anak lain atau menjadi model bagi anak lain. Disiplin bagi anak bukanlah perkara membalik telapak tangan. Displin bagi anak adalah proses jangka panjang yang dipengaruhi banyak faktor. Rumah, sekolah, lingkungan, teman dan banyak hal lain yang bisa mempengaruhi perilaku anak. Kalau sekarang, mungkin TV, gadget dan game perlu dimasukkan dalam hal yang mempengaruhi anak.Bahkan, benda-benda itu kadang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku anak dibandingkan orang t

97. Saatnya Kita Berbenah

Mengapa Masih Terjadi Kekerasan dalam Sekolah Saya menulis ini bukan ingin menunjuk dan menyalahkan pihak-pihak yang berada sebagai stake holder. Tapi ini murni agar kita bisa refleksi dan memperbaiki ini semua. Saya melihat, ada 4 hal yang harusnya menjadi perhatian. Pertama, msalah pola asuh Bahwa tak bisa dipungkiri, bahwa sudah sangat banyak yang penelitian yang menyimpulkan bahwa pola asuh sangat berhubungan dengan perilaku manusia. Anak yang diasuh dengan pengasuhan yang patut akan tumbuh dengan jiwa yang lebih sehat, sebaliknya dengan anak yamg diasuh dengan keras dan pengabaian memyebabkan anak lebih rapuh. Bisa cenderung pasif, bisa pula sangat agresif. Dan sayangnya, masalah utama ini belum menjadi perhatian serius kita. Hampir tak ada kurikulum kita yang menyiapkan anak untuk menjadi orang tua. Begitu juga di sekolah, tak banyak sekolah yang mengadakan parenting secara rutin. Kedua, masalah pengetahuan guru tentang ilmu anak, jiwa dan keguruan. Masih ada guru-gu

16. Rapor Deskripsi

Rapor deskripsi sebenarnya sudah mulai sejak 2006. Sejak diperlakukan kurikulum 2006 seharusnya rapor sudah dalam bentuk deskripsi. Namun, sedikit sekali sekolah yang menerapkan rapor deskripsi sejak tahun 2006. Banyak hal mengapa belum diterapkan. Salah satunya adalah kesulitan dalam membuatnya. Perlu energi ekstra dan pelatihan dan evaluasi yang terus menerus. Proses edit dari kepala sekolah atau wakil sekolah dalam hal tata bahasa dan kepatutan juga menjadi hal yang penting. Saya ingin berbagi mengenai rapor deskripsi yang telah kami lakukan di Sahabat Alam. Rapor deskripsi ini kami bikin sejak awal sekolah ini berdiri tahun 2010. Dan terus mengalami perbaikan setiap semester. Di tulisan ini saya akan berbagi sedikit tentang apa yang dilakukan di Sahabat ALam Palangka Raya. Tentu masih banyak juga kekurangan yang kami lakukan. Silahkan beri masukan tulisan ini. Selamat menikmati 1. Rapor harusnya menggambarkan secara gamblang bagaimana kondisi capaian anak. Jadi ketika orang t